Indonesia’s Hottest Insight: Tentang Pria, Wanita, dan Anak-anak Terkini

Apa isu terbaru tentang dunia kaum pria? Apa topik paling hangat yang ingin Anda tahu tentang wanita? Bagaimana kekuatan anak-anak zaman sekarang berpengaruh pada keputusan dalam keluarga? Megasurvey yang dilakukan oleh Departemen Riset Gramedia Majalah KOMPAS GRAMEDIA terbaru menyingkap banyak hal baru yang menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Survei ini sendiri kami sebut mega karena melibatkan lebih dari 9.000 responden di 9 kota besar Indonesia. Masing-masing segmen yang menjadi responden (pria, wanita, dan anak-anak) menyumbang sekitar 3.000 responden. Dan jika biasanya riset semacam ini dilakukan oleh lembaga riset profesional, riset ini dibuat oleh Gramedia Majalah, yang sehari-hari memang bergelut dan dekat dengan dunia itu. “Jadi, respondennya sebagian besar adalah mereka yang memiliki kebiasan membaca majalah dan tabloid,” kata Elwin Siregar, Direktur Gramedia Majalah, saat memaparkan hasil riset ini di hadapan 500 undangan yang memenuhi ballroom Hotel Mulia Jakarta (18/7).

Oleh karena itu, data-data yang terhimpun bukan berhenti sebagai data melainkan diolah menjadi insight.

Kekuatan Anak-anak
Dulu, mendidik anak dengan sedikit kekerasan dianggap lumrah. Dulu, anak akan menurut atas baju apapun yang dibelikan orang tua. Dulu, anak akan ikut warna mobil apapun yang dipilih orang tuanya. Dulu, anak akan ikut ke mana orang tua akan berlibur atau berbelanja. Dulu, ……(cobalah isi dengan pengalaman kanak-kanak Anda).

Kini, anak-anak dan bahkan dunia akan berteriak jika mereka dididik dengan (sedikit) kekerasan. “Bullying”. Itu kata saktinya. Kini, anak-anak sudah punya selera sendiri baju apa yang ingin dipakai atau dibelinya. Kini, keputusan pilihan warna mobil seringkali tergantung pada kata “warna” yang disebut anak-anak, meskipun sebenarnya Anda dan pasangan sudah punya pilihan sendiri. Kini, jangan pernah menentukan ke mana hendak berbelanja atau liburan tanpa menanyakannya pada anak-anak.

Begitulah kekuatan anak-anak zaman sekarang di tengah keluarga modern. Saya ingin mengutip satu dari ribuan data yang ada dalam Hottest Insight ini. Sebanyak 85% anak-anak dalam responden survei kami mengatakan ikut menentukan ke mall mana mereka akan bepergian di akhir pekan. Lalu, 87% bilang bahwa merekalah yang menentukan ke mana akan berlibur. Wow…betapa dahsyat kekuatan anak-anak sekarang ini!

Wanita dan Pria
Di segmen wanita, ada temuan menarik. Hidup perempuan itu sesungguhnya dapat dilihat sebagai tahapan, dan setiap tahapan menampakkan perilaku yang berbeda, namun akan berulang pada tahap akhirnya. Tahap ketika ia merupakan seorang teens, lalu menjadi working women, kemudian moms (working moms dan full time moms), dan terakhir mature women, sesungguhnya adalah siklus tentang “AKU” yang bermetamorfosa untuk tahap/periode tertentu, lalu kembali menjadi “AKU”.

Di dunia laki-laki, insight yang unik juga kami temukan. Kaum laki-laki dapat dikelompokkan dalam 5 kategori yang berbeda-beda, yakni kaum pria bertipe go with the flow, pria traditionalist, pria up to date, pria cold shoulder, dan pria mature. Apa ciri-ciri dari pria masing-masing tipe itu? Apa asosiasi yang paling tepat untuk menggambarkan pria masa kini?

Silakan berkomentar….

Menyiasati Biaya Renovasi Rumah

Gampang-gampang sulit mendetailkan anggaran renovasi rumah. Gampang karena ada kalkulasi sederhana untuk menghitungnya: Luasan bangunan yang direnovasi dikalikan 2-2,5 juta rupiah. Sulit karena sifat manusia yang selalu tidak puas dan ingin lebih, sehingga biaya renovasi akan berkejaran dengan nafsu mengejar kepuasan.

Ketika memulai renovasi, saya memulainya dengan menambahkan faktor yang memperumit keadaan: ANGGARAN MEPET. Dengan luasan area terenovasi sekitar 100 meter persegi, saya setidaknya perlu dana 200 juta plus 10% untuk antisipasi. Ketika dana yang tersedia di awal hanyalah 150 juta, saya mulai bersiasat.

Pertama, mencari titik-titik mana yang bisa dihemat dari rancangan renovasi yang sudah dibuat. Yang terdepan tentu saja cakupan atau luasan renovasinya. Lalu, saya mulai menelusuri penggunaan material inovatif yang lebih efisien dari sisi biaya tukang, harga material, dan waktu pengerjaan.

Kedua, mencari sumber dana tambahan. Tidak mungkin memangkas anggaran renovasi hingga 25% dari anggaran normal. Maka, saya pun mulai mencari informasi di mana sumber dana tambahan bisa diperoleh. Kekurangan dana anggaran ini pun tidak diperlukan seketika, sehingga kita masih punya waktu untuk mengaturnya sejeli mungkin. Detail tentang siasat ini akan jadi cerita sendiri yang mungkin menarik sebagai bahan perbandingan.

Ketiga, mencari referensi dan meminta konsultasi dari pihak lain. Teman-teman arsitek, sahabat yang baru saja melakukan renovasi, semua saya tanyai karena pada umumnya seorang renovator memiliki kiat atau ilmu praktis yang bisa ditiru saat ia menjalankan proses renovasi.

Keempat, mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya. Karena saya bekerja di media yang berkutat seputar desain dan bangunan, pekerjaan ini jadi lebih mudah. Saya tak mau menggunakan istilah sembari menyelam minum air, karena air tempat untuk menyelam biasanya asin dan nggak sehat buat tubuh. Saya lebih suka menggunakan istilah sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui.

Kelima, mencari waktu yang tepat untuk memulai. Saya agak dipusingkan dengan kenyataan bahwa tahun ini kemarau nyaris tidak nongol sepanjang tahun. Maka, yang saya butuhkan adalah keberanian dan sedikit kenekatan untuk memulai. Waktu akan berpengaruh ke biaya karena kita bisa saja harus mengeluarkan biaya ekstra untuk mengantisipasi hujan saat membuka atap rumah. Atau diperlukan waktu dan tenaga tukang lebih lama saat mengecat ketika matahari terlampau malu untuk menyengat bumi. Dan kadang-kadang, yang susah diprediksi, harga material bisa naik turun sewaktu-waktu seperti pemadaman listrik: TANPA PEMBERITAHUAN.

Siasat-siasat lain akan saya share lebih detail kalau ada waktu lagi buat nulis beginian. Sekarang, saya mau ngecat dinding depan rumah dulu….

Renovasi Rumah (01)

Saya agak nekat ketika memutuskan untuk merenovasi rumah yang berumur 6 tahun. Dananya agak mepet, sehingga perlu siasat. Sketsa dan denah saya visualkan sendiri, plus bantuan beberapa rekan arsitek kantor sebagai “konsultan”. Inilah proses perencanaan hingga eksekusinya.

DISKUSI

Saya butuh waktu diskusi dengan istri sampai dengan ketemu desain final nyaris dua tahun. Rencana renovasi memang sudah kami canangkan, tapi dananya tak kunjung terkumpul. Tapi justru karena durasi diskusi yang lama, proses perubahan desain menjadi sangat matang, termasuk merencanakan desain yang sesuai ukuran kantong.

Dengan lahan yang memanjang, ukuran 6 m x 29 m, sejatinya masih ada lahan sisa nyaris separuh dari lahan yang ada. Namun kami berketetapan untuk tidak lagi menambah bangunan pada lahan terbuka. Pilihannya adalah meningkat.

Diskusi dengan mantan pacar makin mengerucut ketika Aldo, anak kedua kami lahir, sementara Ansel –kakaknya– mulai merasa ingin punya kamar sendiri. Selain kami merasa bahwa “kruntelan” dalam satu kamar juga tidak baik untuk pertumbuhan bocah-bocah. Meski masih ada satu kamar kosong, Ansel masih memilih untuk tidur dalam dekapan emaknya. Sesekali pernah kami cobakan untuk tidur terpisah, tetapi selalu ia meminta ditemani, entah oleh ayahnya atau ibunya.

Setahun terakhir, diskusi kami mulai terfokus pada pengalokasian ruang dan pemanfaatan bangunan yang sudah ada. Kami mulai mendefinisikan dari kebutuhan pokok ruang yang harus ada, ukuran-ukuran yang bisa diakomodasi oleh lahan, sampai dengan peletakannya.

Seingat saya, lebih dari 4 kali pengelolaan ruang-ruang berubah secara drastis, dari lantai 1 ke lantai 2 dan sebaliknya. Sampai kemudian sekitar 6 bulan lalu (Desember 2009), kami mulai menemukan pola ruang yang ideal sesuai dengan kebutuhan dan kekuatan kantong.

Saya bersyukur bahwa kami tidak terburu-buru mengeksekusi renovasi. Selain karena memang duitnya belum terkumpul, kami juga punya waktu untuk bisa membuat perencanaan paling maksimal dengan mempertimbangkan ukuran dana yang kami alokasikan dan kebutuhan ruang untuk kami berempat plus dua asisten rumah tangga.

ARSITEK

Kebetulan, kakak istri berprofesi arsitek. Lingkungan kerja saya juga dikelilingi arsitek. Ini memudahkan saya untuk bertanya dan meminta saran. Namun seluruh eksekusi penataan dan pengelolaan ruang tetap dalam kendali kami berdua. Mula-mula kakak memberikan rancangan gambar awal. Dari situ kami coba adaptasi dan sesuaikan lagi seturut kebutuhan dan alokasi dana tadi.

Saya juga terus melihat dan mencari referensi bagaimana sebaiknya penataan ruang yang mengakomodasi seluruh daftar kebutuhan kami, cita-cita kami tentang sebuah rumah, dan idealisme kami tentang sebuah hunian rumah tinggal.

Mudah-mudahan, proses renovasi rumah ini dapat berlangsung mulus sebagaimana sudah kami rencanakan.

Septic Tank Penuh? Kenapa Mesti Disedot?

septicman.jpg

Jasa tukang sedot septic tank di kota-kota besar paling murah adalah 200-300 ribu rupiah. Dan urusan sedot-menyedot ini bakal makin merepotkan bilamana septic tank sejak awal tidak dirancang secara baik sehingga memudahkan urusan penyedotan. Sudah begitu, seiring bertambahnya anggota keluarga, jarak atau waktu hingga septic tank menjadi penuh tentu makin pendek.  Ngapain repot harus disedot?

Read the rest of this entry »

FAKE

Internet telah menjadi belantara teks. Gugel adalah dewa dari para dewa, yang selalu dipanggil-panggil ketika kita masuk ke rimba raya ini. Gugel memberi petunjuk jalan, meski ia bukan jalan itu sendiri. Ia membukakan, meski kadang juga tak menyelesaikan.

Tak bisa menyelesaikan karena Gugel kadang merekam dan mencatat yang palsu. Saya agak yakin, semua orang yang pernah memasukkan info pribadinya di internet pasti pernah memberi info atau data palsu. Alasannya macam-macam. Takut privasinya terganggu, malas, ingin tetap misterius, ingin aneh, atau ribuan alasan lain.

Namun kepalsuan memang menyatu dalam diri setiap orang. Mulai kapan? Mungkin mulai ketika ia mengenal orang lain. Kapan itu? Mungkin sejak nalarnya mulai tegak.

Read the rest of this entry »

SELINGKUH

Setiap manusia, rasanya punya bakat satu ini. Ia tak peduli umur, apalagi cuma jenis kelamin. Ia bisa menyerang abege yang dilanda cinta monyet, atau emak-emak yang hampir meno. Bapak-bapak yang sering dicap “bandot”, atau jejaka perlente yang dijuluki pleboi, juga tak luput.

Selingkuh, bisa benar-benar tak kelihatan ujudnya, bila ditindas oleh sesuatu yang lain, entah itu perasaan cinta, khawatir, atau risiko. Hanya orang yang tak atau belum berpasangan yang luput dari kata ini rasanya. Cobalah terawang lagi detik perjalanan yang terlewat, hari yang lalu, bulan, atau tahun yang silam. Kalau Anda mau jujur, Anda pasti pernah –entah sekali, sayup-sayup, nyaris tak terlihat–memikirkannya.

Saat ngobrol sore dengan teman kantor, ia cerita tentang dua temannya –yang dua-duanya kebetulan kukenal– mungkin tengah menjalani praktek ini. Tentu saja, aku tak ingin menuduh benarkah demikian halnya. Tapi setidaknya cerita kawan ini, membuat hasratku muncul untuk menuliskannya.

Pentingnya Perlindungan Ketika Hidup di Tanah Risiko

Mobil Avanza yang mengalami kecelakaan pada musim Lebaran 2007 di daerah Bawen, Semarang.

Andai kutahu

Kapan tiba ajalku

Kuakan memohon,

Tuhan tolong panjangkan umurku…(Ungu Band)

 

Bersyukurlah kita karena kita tak pernah tahu kapan ia akan tiba. Seandainya setiap manusia sudah tahu kapan ajal akan tiba, atau akan seperti apa jalan hidupnya sampai ajal tiba, hidup akan membosankan. Monoton. Dan hanya akan dua tipe manusia di bumi ini: manusia tertawa dan manusia menangis. Yang jalan hidupnya indah akan tertawa sepanjang hidupnya, sedangkan yang pahit akan terus-terusan menangis dan meratap.

  Read the rest of this entry »

Fiuhhhh!

Fiuuuhhhh!!!

Anak itu merengek meminta emaknya dibelikan “babel”. Dolanan itu sudah ada sejak bapaknya masih bau umbel. Bapak dari bapaknya pernah bercerita pada bapaknya, dulu sekali ia dan teman-temannya membuat sendiri mainan itu dari buah klerak yang bisa dibuat biji ketapel.

Mainan itu dapat didapat dengan cepat kini. Juga mudah. Di mal-mal yang dingin, di warung-warung mainan ada dan dijual murah. Dikemas dalam botol indah. Dulu bapak dari bapaknya menggunakan lidi untuk membuat air sabun itu. Kini telah berganti plastik nan mewah.

Dan botol itu tertulis: Made in China. Klerak sudah lama musnah.

Lelah oleh Nama

Ia mencarinya pada kotak putih, Gugelmemasukkan sesuatu tentang masa silam.

Tak lelah-lelahnya ia mengais nama-nama. Terus begitu dan sejam berlalu. Lalu dua.

Ketiga tiga hendak menyambut, barulah tahu ia telah terlarut pada kotak putih itu dan tak ditemukan apa yang dicarinya lewat kotak putih. Sesekali isi kotak itu telah membuatnya terkejut. Namun ia terasing. Lalu berhentilah ia dengan kotak putih.

Kelelahan rupanya. Nama-nama membuatnya terbenam.

2007-10-13, Banten

Tarif Selular Murah: Musik Klasik atau Lagu Dangdut?

Thomas L. Friedman, kolumnis yang disebut-sebut paling berpengaruh di Amerika Serikat saat ini, boleh saja bilang begini: Berkat kemajuan telekomunikasi dan internet, jagad menjadi datar. “The world is flat”. Tentu saja, bumi secara fisik tetaplah bola bulat, karena istilah “datar” cuma metafora yang dibuat Friedman untuk menggambarkan efek yang muncul dari telekomunikasi yang kian murah dan mudah tadi.

Menurut Friedman, telekomunikasi yang murah (cheap) dan tersedia dengan mudah di mana-mana (ubiquitous) membuat setiap orang di seluruh penjuru dunia kini dapat berpartisipasi dalam kancah bisnis global. Telekomunikasi dan teknologi informasi (TI) telah memompa globalisasi sepenuh-penuhnya, sempurna, menciptakan dunia yang datar, praktis tak berjarak, tak berjenjang, tak bersekat.

Namun, benarkah ia benar-benar datar, tak berjarak, tak bersekat, tak berjenjang, seperti yang dikatakan Friedman? Benar pulakah setiap orang telah menikmati telekomunikasi yang tarifnya kian murah ini dan menuai manfaat darinya?

Read the rest of this entry »

Awas, RUMAH KACA!

Pram sudah dicatat oleh sejarah. Dia orang besar. Mahakaryanya sudah mewarnai dan diakui dunia, menginspirasi jutaan orang, menyemangati anak-anak muda negerinya. Kau? Jelas bukan siapa-siapa.

“Tapi tak bolehkah aku bermimpi seperti Pram?”.

Read the rest of this entry »

Taman Depan Rumah

Tanya:
Saya karyawan swasta, memunyai rumah LB/LT 70/120 menghadap ke
barat dan hampir tidak bisa mendapatkan sinar matahari pagi karena rumah saya dikelilingi oleh bangunan berlantai 2. Lahan sisa di halaman depan berukuran 10m x 3m dan dicor semen. Saya ingin menanam bunga-bunga di halaman tersebut dan saya juga berniat untuk membuat “pagar hidup” untuk menambah kesegaran alami dan mengurangi debu/polusi udara. Pertanyaan saya adalah:
1. Jenis tanaman apa yang cocok, mengingat saya adalah pekerja lapangan yang bekerja 2 minggu penuh di lapangan?
2. Bagaimana dengan jenis tanaman yang merambat? Sebaiknya ditanam di dalam pot atau ditanam langsung ke tanah?
Mohon penjelasan dan terima kasih atas perhatiannya.

Aji Kurniawan-Balikpapan

Jawab:

Read the rest of this entry »

Taman Kering

Tanya:
Saya pegawai yang tinggal di sebuah rumah dengan luas bangunan 70 meter persegi. Di bagian depan rumah, masih ada sisa tanah kurang lebih 10 meter persegi dan saya ingin membangun taman di area tersebut. Pertanyaan saya:
1.Taman seperti apa yang cocok? Saya tertarik dengan model taman kering karena tidak berisiko menjadi sarang nyamuk. Sebagai gambaran, bangunan dan perabotan di dalam rumah saya bertipe modern
2.Apa saja hal yang harus saya perhatikan untuk mewujudkan taman di depan rumah itu? Jenis tanaman apa yang cocok?

Jawab:

Read the rest of this entry »

Soul of Home

I visited a house in Bogor Raya Permai in Bogor yesterday with my colleague. It was my first reportage for Tabloid Rumah after spell years for PCplus. I had made appointment with owner and Mr. Barnie, worker at cargo company APX, had told that his wife, Mrs Ningrum, would find us at their home.

Read the rest of this entry »

Garuda Indonesia Crash! Blamed on Broken Tire?

A Garuda Indonesia plane, which flies from Jakarta to Jogjakarta burst into flames at 7.00 a.m. on March 7, a few minutes after landing at Adisucipto Airport, Jogjakarta.

There were 133 passengers onboard (120 people in economy and 13 in business class) and seven aircrew. According to some sources and witnesses, tens of them were burnt near the cockpit of the Boeing 737-400. Three hours after the incident, the airport officers were still spraying water into the airplane’s body to reduce the heat and enable them to remove the dead from inside the aircraft.

Read the rest of this entry »

« Older entries